Assallamualaikum, hai blogger mania. Jika kalian ditanya “ apakah kalian tau apa itu matematika?”. Tentu kalian akan dengan tegas menjawab “ tentu saja tau”, selanjutnya jika kalian disuruh mendeskripsikan apa itu matematika, tentu saja kalian juga akan dengan lancar menyebutkan bahwa matematika adalah sebuah ilmu yang berhubungan dengan angka. Namun, apabila kalian ditanya lebih lanjut tentang sejarah matematika, ataupun apa sih sebenarnya guna matematika itu diciptakan? Kalian pasti akan sedikit memutar otak untuk mencari jawabanya. Karena, jawabanya itu tidak pernah diajarkan disekolah.
Karena sangat penting sekali kalau kita mengerti apa seh matematika itu sesungguhnya. Disini, saya jelaskan secara rinci apa kah matematika itu sesungguhnya?, apakah matematika hanya mempelajari angka saja?
Kalian tau g? Matematika itu sebenarnya berasal dari bahasa Yunani yaitu mathematika yang memiliki arti studi besaran, struktur, ruang, serta perubahan. Jadi dari pengertian ini kita sudah tau bahwa matematika itu pada dasarnya tidak hanya mempelajari tentang angka saja, ia kan?.
Para matematikawan berusaha mencari berbagai pola, merumuskan konjektur baru, dan membnagun kebenaran melalui metode deduksi yang kaku dari aksioma-aksioma dan definisi- definisi yang bersesuaian. Terdapat perselisihan tentang apakah objek-objek matematika seperti bilangan dan titik, hadir secara alami, atau hanyalah buatan manusia. Sampai sekarang perselisihan itu belum terjawab. Seorang matematikawan Benjamin Peirce menyebut matematika sebagai “ ilmu yang menggambarkan simpulan-simpulan yang penting “. Di lain pihak, Albert Einstein menyatakan bahwa “sejauh hukum-hukum matematika merujuk pada kenyataan , mereka tidaklah pasti; dan sejauh mereka pasti, mereka tidak merujuk pada kenyataan. Sesungguhnya apa ari pernyataan eistein itu?
Para matematikawan berusaha mencari berbagai pola, merumuskan konjektur baru, dan membnagun kebenaran melalui metode deduksi yang kaku dari aksioma-aksioma dan definisi- definisi yang bersesuaian. Terdapat perselisihan tentang apakah objek-objek matematika seperti bilangan dan titik, hadir secara alami, atau hanyalah buatan manusia. Sampai sekarang perselisihan itu belum terjawab. Seorang matematikawan Benjamin Peirce menyebut matematika sebagai “ ilmu yang menggambarkan simpulan-simpulan yang penting “. Di lain pihak, Albert Einstein menyatakan bahwa “sejauh hukum-hukum matematika merujuk pada kenyataan , mereka tidaklah pasti; dan sejauh mereka pasti, mereka tidak merujuk pada kenyataan. Sesungguhnya apa ari pernyataan eistein itu?
Melalui penggunaan penalaran logika dan abstraksi, matematikaberkembang dari pencacahan, perhitungan, pengukuran, dan pengkajian sistematis terhadap bangun dan pergerakan benda- benda fisika. Matematika praktis telah menjadi kegiatan manusia sejak adanya rekaman tertulis. Argumentasi kaku pertama muncul di dalam matematika yunani, terutama di dalam kara Euklides, yang berjudul ELEMEN. Metematika selalu berkembang, misalnya di Cina pada tahun 300 SM, di India pada tahun 100 M, dan di arab pada tahun 800 M, hingga zaman renaisan, ketika temuan baru matematika berinteraksi dengan penemuan ilmiah baru yang mengarah pada peningkatan yang cepat di dalam laju penemuan matematika yang berlanjut hingga kini.
Kini matematika digunakan di seluruh dunia sebagai alat penting di berbagai bidang, termasuk ilmu alam, teknik, kedokteran/medis, dan ilmu sosial seperti ekonomi, dan psikologi. Tidah heran bahwa matematika itu dikenal sebagai mother of sains, karena kegunaannya di berbagai ilmu penting lainnya. matematika terapan, cabang matematika yang melingkupi penerapan pengetahuan matematika ke bidang-bidang lain, mengilhami dan membuat penggunaan temuan-temuan matematika baru, dan kadang-kadang mengarah pada pengembangan disiplin-disiplin ilmu yang sepenuhnya baru, seperti statistika dan teori permainan. Para matematikawan juga bergulat di dalam matematika murni, atau matematika untuk perkembangan matematika itu sendiri, tanpa adanya penerapan di dalam pikiran, meskipun penerapan praktis yang menjadi latar munculnya matematika murni ternyata seringkali ditemukan terkemudian
No comments:
Post a Comment