keindahan pulau bali yang sangat mempesona melahirkan inspirasi bagi para seniman, tidak hanya seniman dalam negeri, banyak novelis asal luar negeri yang karyanya terinspirasi dari keindahan pulau bali, salah satunya adalah novelis asal belgia. novel dengan judul Inggrid Vander Veken "Aankomen in Bali" atau "Tiba di Bali" diluncurkan di galeri De Zwarte Panther di kota Antwerpen, baru baru ini.
peluncuran novel yang berkisah tentang perjalanan pemuda belgia yang sejak kecil tertarik dengan kebudayaan asia khususnya bali ini dihadiri oleh ratusan pencinta seni dari berbagai negara yaitu belgia, belanda dan jerman.
novel tersebut diangkat dari kisah nyata kehidupan pemuda yang memiliki ketertarikan tinggi di dunia kebudayaan asia khususnya bali.
Martin, tokoh pemuda dalam buku tersebut, sejak kecil memang berbeda dari anggota keluarganya yang lain. Bahkan Martin sejak kecil berteman baik dengan Hang, seorang bocah asal negeri China yang hidup merantau di Belgia.
Semakin beranjak dewasa, rasa penasaran dan keinginan yang lebih mendalam untuk mengenal budaya timur semakin dirasakannya.
Indonesia menjadi salah satu negara yang membuat Martin semakin tertarik untuk mengenal budaya timur.
Setelah menamatkan SMA-nya, Martin memberanikan diri untuk pergi ke Indonesia dengan mendaftarkan diri ikut program Darmasiswa yang ditawarkan pemerintah Indonesia dengan mempelajari bahasa Indonesia.
Pucuk dicinta, ulam tiba.
Ternyata keberangkatan Martin ke Indonesia merupakan awal sejarah kehidupan multi-kulturalisme yang selama ini membuatnya penasaran. Di sana, ia bertemu dengan Eka, seorang gadis Indonesia yang pada akhirnya menjadi pasangan hidupnya.
Setelah menyelesaikan program Darmasiwanya, Martin kembali ke Belgia untuk meminta restu kedua orang tuanya untuk menikahi Eka. Saat ini keduanya tinggal di Bali. Bagian inilah yang kemudian diangkat oleh Inggrid dalam bukunya tersebut.
Menurutnya, tidak banyak warga Eropa yang sejak kecil telah memahami budaya asing lainnya. "Pemuda ini berbeda dari pemuda Eropa lainnya", demikian disampaikan Inggrid.
No comments:
Post a Comment